Jakarta, Tambangnews.com. – Pemerintah Jerman berminat untuk berinvestasi di bidang panas bumi atau geotermal di Indonesia, kata Menteri Ekonomi Negara Bagian Baden-Wurttemberg, Ernest Pfister di Jakarta, Selasa (10/3).
Menurut Ernest Pfister, selama ini Jerman memiliki teknologi di bidang geoternal, untuk itu kami sangat berminat untuk menanamkan modal di bidang panas bumi tersebut.
"Kami melihat Indonesia mempunyai energi panas bumi yang sangat potensial," kata Ernest usai melakukan pertemuan dengan Menteri Perindustrian, Fahmi Idris, di Gedung Departemen Perindustrian Jakarta, Selasa (10/3).
Menurut dia, Indonesia memiliki sumbernya dan Jerman mempunyai teknologinya. “Dengan kombinasi tersebut diharapkan terjalin kerja sama antara kedua negara yang saling menguntungkan.”
Sementara itu Menteri Perindustrian, Fahmi Idris, menyambut baik niat dari pemerintah Jerman. "Saya mengatakan bahwa Indonesia sangat terbuka."
Namun, lanjut Fahmi, kerja sama Indonesia dengan Jerman tidak dapat terealisasi jika belum ada Perjanjian Perdagangan Bebas (Free Trade Agreement/FTA) antara Indonesia dengan Uni Eropa (UE).
"Saya mempersilakan mereka untuk menghubungkan Menteri Luar Negeri Jerman dan Ketua Uni Eropa untuk segera menindaklanjuti pembicaraan antara Indonesia dan Jerman," katanya. (BIP/T.Dw/ysoel)
"Kami melihat Indonesia mempunyai energi panas bumi yang sangat potensial," kata Ernest usai melakukan pertemuan dengan Menteri Perindustrian, Fahmi Idris, di Gedung Departemen Perindustrian Jakarta, Selasa (10/3).
Menurut dia, Indonesia memiliki sumbernya dan Jerman mempunyai teknologinya. “Dengan kombinasi tersebut diharapkan terjalin kerja sama antara kedua negara yang saling menguntungkan.”
Sementara itu Menteri Perindustrian, Fahmi Idris, menyambut baik niat dari pemerintah Jerman. "Saya mengatakan bahwa Indonesia sangat terbuka."
Namun, lanjut Fahmi, kerja sama Indonesia dengan Jerman tidak dapat terealisasi jika belum ada Perjanjian Perdagangan Bebas (Free Trade Agreement/FTA) antara Indonesia dengan Uni Eropa (UE).
"Saya mempersilakan mereka untuk menghubungkan Menteri Luar Negeri Jerman dan Ketua Uni Eropa untuk segera menindaklanjuti pembicaraan antara Indonesia dan Jerman," katanya. (BIP/T.Dw/ysoel)
|